Kita terpanggil menjadi pendoa. Haleluya

Minggu, 27 Mei 2012

Kita, untuk mereka.!!


HALELUYA…!

Salam JDNR , Api Pentakosta tetap menyala!

Berbagai warna kehidupan sedang terjadi di depan kita, berbagai warna pelayanan juga sedang dialamai Gereja. Menangis adalah reaksi spontan yang tertunjukkan ketika mengalami kesulitan, tertawa adalah refleksi kegembiraan ketika mendapatkan atau menemukan dambaannya.  Lambang-lambang ikatan kebersamaan diikrarkan dimana-mana tetapi perwujudan keadilan dan kasih adalah bagian yang paling sempit untuk dapat ditunjukkan.
Dari gambaran keadaan kehidupan diatas, secara jujur banyak kendala kita untuk menyentuhnya secara langsung ketika kita ingin menghapus air mata mereka, ketika kita ingin meluruskan sukacita mereka, ketika kita ingin proklamirkan kasih itu dengan ungkapan dan perbuatan kita. Namun kita tidak kehilangan akal, tidak kehilangan kesempatan, untuk menjadi berkat dari semua yang terjadi ini.

Satu tetes air mata, sepatah dua kata kalimat doa-doa, itu sangat berarti bila  dilakukan dengan penuh tanggung jawab; Karena engkau perduli, karena engkau terpanggil, karena engkau ingin menjadi berkat bagi orang lain.

Jaringan Doa Nasional Rajawali (JDNR) adalah sarana nya, mari terus berdoa untuk membesarkan kerajaan Allah di bumi ini, mari terus berdoa untuk bangsa dan negeri ini, mari terus berdoa untuk umat Tuhan di Indonesia, mari terus berdoa untuk Gereja Pentakosta Indonesia, untuk Para Hamba-Nya dan untuk keluarga-keluarga.

TUHAN YESUS MEMBERKATI!


Salam Pentakosta…Haleluya !
Komisaris JDNR,


( Pdt. A. Tarigan, STh )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar