Kita terpanggil menjadi pendoa. Haleluya

Kamis, 28 Juni 2012

KUASA DOA YANG DAHSYAT

Oleh: Pdt. S Manullang, S.E
Pimpinan Sidang GPI Sei Putih Tengah-Medan, Pembina Biro Pemuda Kota Medan Sekitarnya

Yakobus 5 : 6-b “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”

Setiap orang Kristen sebagai pengikut Kristus tentu sudah familiar dengan DOA, karena Yesus telah memberikan perhatian tersendiri dengan doa yaitu sebagai sarana komunikasi antara kita dengan Allah yang hidup yang teladannya telah Dia berikan ketika Dia berdoa kepada Bapa.

Namun tidak sedikit orang Kristen yang menganggap bahwa doa hanya sekedar upacara keagamaan atau formalitas ibadah yang tidak mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan ini padahal di sisi lain, Yesus telah mengajarkan betapa Bapa mendengar ketika kita berdoa kepadaNya, dan hal sangat disayangkan. Doa dapat menembus dimensi apapun dalam kehidupan, baik disadari maupun tidak disadari manusia sendiri, bahkan dalam batin seseorang, peran dan kuasa doa sangat menentukan.

Firman Tuhan dalam nats di atas sudah sangat gamblang dan lugas menyatakan bahwa “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Kalau demikian, doa yang bagaimana yang disebut berkuasa, dan apa saja yang perlu kita perhatikan ketika kita berdoa dan apakah yang yang disebut dengan keyakinan akan doa kita dan apa yang menjadi dasarnya ?

.   Doa harus didasari oleh kebutuhan
Seseorang tidak akan merasakan kuasa doa jika tidak didorong oleh rasa BUTUH, karena doa yang kita ucapkan akan sangat dipengaruhi oleh kebutuhan kita akan pertolongan Tuhan, hal ini dapat kita temukan dalam 1 Samuel 1 : 10-11, ketika Hana butuh kehadiran seorang anak, doanya sungguh-sungguh dan hal ini tidak disadari oleh orang disekitarnya termasuk Imam Eli

.   Doa harus didasari keyakinan
Ketika kita berdoa, kita harus yakin akan doa kita karena ketikda yakinan akan doa tidak akan menghasikan apa-apa bagi kita. Hal ini ditegaskan dalam Matius  21: 22 yaitu “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."

.  Doa harus didasari oleh penguasaan diri dan ketenangan
kehidupan doa kita sangat dipengaruhi oleh kondisi jiwa, karena dari dalam jiwa lahir doa yang diucapkan lewat mulut kita seperti Daud yang bermazmur bagi Tuhan yang mendatangkan pertolongan dari Allah.  Emosi dan kepribadian kita memerlukan penguasaan diri dan ketenangan sehingga doa kita sampai kepada Tuhan. Dalam I Petrus  4: 7b dikatakan “Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.”

4 .   Doa harus didasari oleh Firman Tuhan
Apa saja yang kita doakan harus selaras dan sesuai dengan Firman Tuhan karena apa yang kita minta akan diberikan oleh Tuhan dimana Firman Tuhan menjadi standardnya.  Yesus memberikan suatu standard akan doa yaitu yang tertulis dalam  Yohanes  15: 7 “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Jadi jika kita ingin berdoa, renungkan dan yakinkan apakah permohonan doa kita tersebut sudah sesuai dengan Firman Tuhan

5 .   Doa harus didasari oleh kesadaran menjauhi kejahatan dan meninggalkan dosa.
Sewaktu datang dalam doa kepada Tuhan, mohon ampun atas segala dosa dan meninggalkan kejahatan , karena doa akan mengajak anda meninggalkan dosa tetapi sebaliknya dosa akan mengajak anda meninggalkan doa.  Baca Yesaya 59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Tuhan akan hadir dalam kehidupan doa kita jika kita berbalik dari segala dosa dan kejahatan yang sering membebani kita.  Firman Tuhan dalam Ibrani  12: 1 berkata “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”

Dengan memperhatikan dan menerapkan prinsip di atas dalam kehidupan doa, niscanya Tuhan akan menolong kita sehingga doa yang kita minta dan serukan akan dijawabNya dan ketika jawaban itu hadir dalam kehidupan kita maka kita akan merasakan doa yang berkuasa, AMIN
Selengkapnya...

Minggu, 24 Juni 2012

DIA jamah, ku jadi Sembuh!!!!

Oleh Ibu Viona Tom Sarully

Puji Tuhan....

Maha besar Allah kita,Tuhan Yesus Kristus, yg oleh krn Kasih Nya, di mampukan Nya kita melewati hari dgn baik. Kalu bukan krn kasih Kristus, ada dlm hidup sy, tentu saat ini sy tdk dpt berbagi kesaksian, thn 1999 salah seorang dokter dr RSPAD gatot subroto, sdh memvonis sy, bhw sy memiliki penyakit yg sgt serius, ada nanah yg sdh membeku (spt agar2) di bagian otak kanan sy, sehingga hrs diambil tindakan operasi, krn sangat sakit rasanya.. spt membawa beban satu ton kepala ini, dan bahkan di bagian bawah kelopak mata hampir ke semua daerah pipi kanan, sdh sampe mebiru,

Akhirnya sy setuju utk diambil tindakan operasi, sblm diambil tindakan operasi, sy hrs menandatangani surat pernyataan yg di buat oleh pihak RS, perlahan sy membaca satu demi satu, surat tersebut, sy kaget, krn isi nya sgt menegangkan, ada kemungkinan kegagalan dlm tindakan operasi tsbt, akhirnya sy putus kan, mem 'batal' kan tindakan operasi trsbt, dokter yg menangani sy berulang kali menyuruh sy utk di fikir kan dgn serius, krn penykit yg sy derita sgt berbahaya, tp sy tetap dgn keyakinan sy, utk membatalakn operasi tsbt, akhirnya dokter, mebuat srt pernyataan utk sy ttd krn sy membatlkan operasi itu, krn menurut dktr tsbt, sgt kcl kemungkinan sy bisa bertahan, dgn kondisi yg spt ini, memang benar..

Apabila sakitnya kambuh, ingin sekali rasanya kepala ini di pukul kan ke tembok, krn rasanya panas, dan tdk bisa bergerak sedikit pun, walaupun demikian, sy tetap menandatangani srt pernyataan pembatalan tindakan operasi, diatas materai. akhirnya sy pulang ke rumah, apakah skt sy sdh sembuh..? oh.. tidak, semkn bengkang kedua mata sy, dan yg td nya hanya pipi kanan yg membiru, skrg menjadi dua duanya, spt hbs di tinju orang..membiru lebam.. sy tidk mundur, sy tdk ciut.. sy ingat Yesus kita adlh Yesus yg ajaib, sy berdoa, walaupun tdk dgn duduk sambil berlutut,sy hanya berbaring, krn kondisi sy, sgt parah wktu itu.. sy ktkn kepada Tuhan kita itu, Tuhan..ijin kan sy kuat menghadapi sakit ku ini, dan sembuhkan lah sakit ku..apabial ENGKAU menyembuhkan ku, dan memberiku hidup dgn wktu yg lama, oleh kekuatan Mu, izin kan lah aku selalu berbuat kebaikan, hingga aku bisa menjd suratan Kristus yg bisa di baca oleh orang lain..dan bahkn aku ingin menjadi saluran Berkat Mu, amin..

Itulah doa ku pd saat itu.. Puji Tuhan, sy dpt melewati masa2 sakitnya kambuh.. sdkt demi sdkt, skit nya mulai tdk terasa, 2 hr kemudian, stlh skt di kepala sdh mulai enak an, kaki sy tiba2 bengkak.. tdk bisa jalan, jgn kan berjalan, di sentuh sama jari pun, bhkn kena tetes air sdkt pun, rasanya sakit banget, spt luka yg kena paku, disiram air panas, terus dikasih asam..spt itulah perihnya, Oh Tuhan... tolong saya, hanya itu yg sy ucap kan dlm doa.. aku berusaha utk tdk kecewa sdkit pun, krn sy sdh berjanji tdk akan konsumsi obat, maka sy pun tdk konsumsi obat, tp tindakan utuk chek up aku ikuti skdr mengetahui jns penykit dan pantangan makanan yg tdk boleh di makan, hasil periksa sy di RSPAD, bahwa sy menderita penykit rematoid syndromorning yg sdh sangat serius... saat itu sy menagis, krn selain sakit nya yg teramat sangat, tdk ada seorang pun keluarga yg bisa aku jdkn tempat utk mengadu.. kekmr mandi sy harus mengesot, sembari air mata keluar tanpa terasa krn sakit nya yg luar biasa... apa yg dikatakan Firman Nya ; Justru dlm kelemahan mu lah Kuasa KU, nyata.... amin.. haleluya, hatiku terhibur setiap mengingat Firman Nya itu...

Puji Tuhan, aku dpt melewati masa sakit itu, tanpa sdkt pun aku kecewa, krn DIA selalu memberi kekuatan pada ku.. 3 hari stlh wktu itu, seorang tetangga sy, beragama Islam, melihat sy..lalu dia tnya, knp kaki mu viona..? lalu sy beritahu apa yg dikatakan dokter.. sy tdk menduga..sungguh, dia pergi sebentar, lalu dtg lagi dgn membawa pepaya muda, dan membawa arang, utk membakar pepaya tsbt, stlh pepaya itu sdh panas sekali, sy disuruh menginjak pepya itu pelan2, sy menjerit kesakitan... tp sy coba lagi, dan sy coba lagi,.... oh Tuhan ku, Engkau adlh Allah yg ajaib, dr orng yg bukan terlalu dkt dgn ku, Engkau buat mendtgnkan kesembuhan bagi kaki ku.. luar biasa Tuhan, kaki ku pu akhirnya pulih,... berserah pd Tuhan adlh hal yg paling AMPUH dlm hidup ini, kita hanya mengimani saja,

Dia sanggup melakukan perkara apa pun, bukan hanya dlm sakit ku DIA dtg melakukan mujizat, dlm hidup sehari2 ku pun teramat ajaib perbuatan tangan Nya, bahkan seorang Hamba Tuhan bp pdt dr perbaungan, menytkn nya pd 3hr yg lalu, sy tidak menduga kamu bisa bersaing hidup di jakarta ini.. Oh luar biasa Tuhan Yesus itu, tak habis habis nya aku inginmenytkn kebaikan Nya, sekali pun aku dpt menghitung bintang di alngit, aku tak dpt menghitung kasih Nya, sekalipun aku dpt menyelami samudera yg luas, aku taka dpt menyelami kasih Nya, bhkn sekali pun aku mampu mengukur dunia ini dgn barometer, aku tdk mampu mengukur kasih Nya dgn baro meter apapun, yg aku tahu kasih Nya lebih dr pada hidup... Selengkapnya...

Kamis, 21 Juni 2012

GEREJA (EKKLESIA) MENURUT INJIL.MATIUS 16:18 & MAT 18:17

Oleh: Pdt. Drs. Pardomuan Simbolon, M.Div-Jakarta

Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus[1] dan di atas batu karang[2] ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya (Matius 16:17-18)
Gereja dalam bahasa Yunani disebut  Ekklesia. Berasal  dari kata ek  artinya keluar, dan klesis artinya dipanggil. Jadi ekklesia artinya dipanggil keluar. Maksud panggilan ini agar gereja tersebut di utus ke dalam dunia. Jadi Gereja dipisahkan dari dunia, tetapi tugasnya menjadi utusan ke dalam dunia. Paulus Menuliskan kepada jemaat Filipi “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat” (Filipi 3:20)
Ada tiga institusi yang didirikan  Allah yaitu keluarga, bangsa dan Gereja. Gereja adalah satu institusi yang didirikan Tuhan Yesus secara khusus dan paling terakhir. Kekhususan gereja adalah karena institusi inilah yang dapat menjangkau jiwa dan bisa menjangkau semua. Keluarga dapat menjangkau jiwa, (bersaksi tentang Kristus) tetapi tidak bisa menjangkau semua. Bangsa bisa menjangkau semua[3] tetapi tidak bisa menjangkau jiwa[4]. Oleh karena itu Gereja adalah Institusi yang didirikan Tuhan yang bisa menjangkau semua dan sekaligus bisa menjangkau jiwa. Oleh karena itu tidak ada institusi yang ada di dunia ini yang bisa mengemban Amanat Agung Tuhan Yesus untuk menjangkau dunia. Oleh karena itu gereja harus pergi memberitakan Injil keselamatan kepada seluruh mahluk.
Gereja sesungguhnya merupakan perwakilan pribadi Tuhan yang dipimpin Yesus sendiri sebagai Kepalanya.
Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. (Ibrani 12:22-23).

Sesungguhnya pendaftaran nama-nama anggota Gereja itu berlangsung di surga, oleh karena itu markas besar atau kantor pusat gereja yang sebenarnya ada di Surga. Dan oleh karena namanya sudah terdaftar di surga, maka setiap orang percaya, setiap  hamba Tuhan, pelayan atau missionari sebenarnya berhak untuk berhubungan langsung dengan markas besar. Dengan demikian maka yang bisa mengalahkan musuh hanyalah Gereja yang langsung dipimpin dari markas Besar. Kantor Besar Gereja Universal ada di Surga.[5] Artinya gereja yang bisa menjalankan tugasnya dengan baik adalah gereja yang menerima perintah langsung dari Sorga, dalam hal ini yang menjad utusan Yesus di dunia adalah Roh Kudus.
Dari ayat kita di atas, anggota gereja yang siap menjalankan tugasnya di dunia adalah orang yang telang mengalami perjumpaan dengan Yesus. Perjumpaan yang dimaksud adalah pengenalan Yesus bukan hanya sekedar sebatas pemikiran atau informasi dari manusia, seseorang harus mengalami penyataan langsung dari Allah, bukan dari manusia. Dan perjumpaan lewat penyataan inilah yang siap menjadi bangunan Tubuh Kristus (Gereja) yang dapat dibangun di atas pondasi yang sudah ada yaitu Yesus Kristus.
Ayat di atas sering disalah mengerti oleh orang percaya bahwa yang dimaksud batu karang adalah Petrus.. Dalam bahasa Yunani yang diterjemahkan batu karang adalah “petra”. Sedangkan Petrus diterjemahkan dari kata “petros”  yang artinya adalah batu kerikil.[6] Batu karang adalah Yesus Kristus yang lewat pewahyuan/pencerahan yang diterima oleh Petrus  serta ucapannya dibawah bimbingan Roh Kudus, ketika secara tiba-tiba ia mengakui Yesus sebagai Mesias, Anak dari Allah yang hidup. Jadi batu karang tidak sama dengan batu kerikil, tetapi unsur pembentuknya bisa sama. Oleh karena kesamaan inilah kita sebagai orang percaya bisa menjadi “batu bata” yang disusun menjadi bangunan Tubuh Kristus.
Oleh karena itu untuk  bergabung dengan  Gereja diperlukan hubungan pribadi dengan Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Urutannya adalah sebagai berikut: terlebih dahulu harus ada perjumpaan pribadi dengan Yesus, dan orang tersebut menerima pencerahan mengenai Yesus, setelah pikirannya dibukakan oleh Allah Bapa melalui Roh Kudus. Hati orang yang bersangkutan harus mengakui pengwahyuan itu sudah diterima dengan baik, dan hal itupun harus diakui di depan umum.
“Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.” (Mat 10:32-33)

Selanjutnya tentang pewahyuan yang diberikan Tuhan kepada orang percaya
“ Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya (Matius 11:25-27)

Jadi untuk masuk ke dalam jemaat Yesus yang sejati, pewahyuan tentang siapa Dia itu sangat menentukan. Seluruh bangunan Gereja harus dibangun di atas satu pondasi yag unik dan agung yakni Yesus Kristus[7]. Dan gereja terdiri dari batu-batu hidup yang dibangun di atas Yesus[8]  dan peruntukan dari gereja adalah untuk tempat tinggal Tuhan. Gereja secara keseluruhan merupakan suatu tubuh, yang mempunyi Yesus Kristus sebagai Kepala atau Pimpinan tertinggi.
Yesus berkata “ Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku” (Mat 10:40).  Seperti Bapa mengutus Yesus, demikian jugalah Yesus mengutus gerejaNya di bumi.[9] Kedatangan Yesus ke dunia adalah sebagai wakil pribadi Bapa yang resmi dan yang bisa dilihat “Kata Yesus kepadanya:
"Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.” (Yohanes 14:9).

 Jikalau kita benar diutus dengan cara yang sama seperti itu, semestinya kita juga bisa berkata kepada dunia: “Jikalau  kalian melihat kami, berarti kalian telah melihat Kristus.”
Dengan demikian maka Gereja merupakan perwakilan pribadi Yesus Kristus yang unik, resmi, dan  nyata bisa dilihat. Bisa menjangkau jiwa dan bisa menjangkau semua. Sebab, jika Gereja gagal dalam tugasnya, maka tidak akan ada cara lain lagi untuk melaksanakannya.
Puji Tuhan Haleluya
Tuhan Yesus memberkati.    
__________________________________________________
[1] Petrus diterjemahkan dari Petros (petroV)
[2] Petra (petrά)
[3] Misalnya pembuatan KTP bisa serentak secara nasional tetapi tiddak bisa menjangkau jiwa.
[4] Negara atau bangsa tidak bisa memenangkan jiwa bagi Kristus.
[5] Galatia 4:25-26.
[6] Petra denotes a mass of Rock, as distinct from petros, a detached stones or boulder, or a stone that might be drown or easily to moved. 
[7] 1Kor 3:11
[8] 1 Petrus 2:5-6
[9] Yohannes  20:21


                            
Selengkapnya...

Minggu, 17 Juni 2012

Hidup yang Berkualitas (Peng 9:4-5,10)

Oleh:  Pdt C Simaremare, S.Th, M.Si, Gembala Sidang GPI Narwastu, Koordinator Wilayah Papua.  Disampaikan di Rakernas Pemuda GPI di Bukit Karmel-Batam


Kualitas hidup seseorang tidak ditentukan oleh sedikit banyaknya usianya selama di dunia.  Akan tetapi kulitas hidup seseorang ditentukan dari apa dan bagaimana dia hidup dan bertindak selama di dunia ini.  Apakah hidup yang diberikan Tuhan kepada seseorang dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang positif bagi dirinya sendiri keluarga, mesyarakat bahkan lingkungan?  Atau malah sebaliknya dipergunakan untuk hala-hal yang negatif dan menuju kepada kesia-siaan?

Cukup banyak manusia ditemukan di dunia ini yang memiliki umur yang panjang sampai ratusan tahun.  Ada yang memecahkan rekor umur paling lama.  Tapi pertanyaanya adalah, apakah dalam usia yang cukup panjang dia telah memberikan dampak positif bagi dirinya dan orang lain?  Ada orang yang hanya memiliki umur singkat saja, kataknlah tidak sampai 60 tahun, tetapi dia menjadi seseorang yang sangat dikenang oleh orang lain karena hidupnya telah menginspirasi dan berdampak positif bagi orang lain.  Itulah hidup yang berkualitas.

Saya percaya bahwa Rakernas Pemuda ini ( yang kalau tidak salah adalah pertama kalinya dilaksanakan) akan menghasilkan keputusan dan kesepakatan yang bisa membawa Pemuda GPI menjadi generasi yang berkualitas?  Bagaimana bisa dikatakan berkualitas, maka kita tunggu apa nanti dampak yang bisa diberikan Pemuda bagi kemajuan Gereja Pentakosta Indonesia melalui Rakernas ini.

Sebagai generasi muda gereja, kita sebagai pemuda harus berdampak setidaknya pada tigas aspek kehidupan.  Yang pertama tentu kita harus menjadi Pemuda yang berdampak positif bagi pekerjaan Tuhan dan pelayanan kita di gereja.  Kita harus sedaya mampu mempersembahkan hati, jiwa danpikiran kita untuk melayani Tuhan dengan maksimal.  Jangan pernah tinggalkan gerejamu, kuatkan yang lemah, dukung tim pelayanan, dukung hamba-hamba Tuhan.  Jangan ikut-ikutan kepada orang-orang muda yang lupa Tuhannya pada masa mudanya. Hati-hati generasi ini sudah "rusak".  Tapi generasi GPI harus berkulitas, HALELUYA....

Yang kedua kita harus berdampak bagi masyarakat.  Sebagai gereja, kita tidak boleh hanya fokus kepada pelayanan gereja lokal atau menjadi gereja yang terkesan terlalu eksklusif.  Mestinya gereja harsu melahirkan orang-orang yang jadi pemimpin di masyarakat. Gereja harus berdampak dalam bidang ekonomi, politik, oleh raga, media informasi, kesehatan dan lain-lain.  Intinya gereja harus mencetak generasi-generasi yang masuk ke semua lini dan menjadi terang dan garam disana, artinya tidak kehilangan identitas.

Yang ketiga kita harus berdampak baik bagi lingkungan.  KIta sering lupa ini, bahwa kita sebenarnya diperintahkan Tuhan untuk merawat lingkungan/bumi bukan untuk merusakanya. Cintai lingkunganmu, dukung gerakan go green, buang sampah pada tempatnya. Mulai dari hal-hal yang sederhana dan pada akhirnya hal-hal yang besar. Pedulilah pada lingkunganmu.

Untuk meraih hal-hal yang saya sebutkan tadi, mari kita perhatikan ayat yang ke 10.  Disana dikatakan: "...Segala sesuatu  yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga ,  karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat  dalam dunia orang mati,  ke mana engkau akan pergi..."

Jadilah pemuda yang bekerja keras, tidak malas, tidak suka tidurrr.  Semua hasil rakernas ini akan sia-sia saja tanpa ada kerja keras Pemuda GPI untuk melanjutkan program-program ini nantinya.  Apa saja yang bisa kita kerjakan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh, total dan penuh tanggung jawab.

Itulah generasi yang berkulitas. HALELUYA!!!!
Selengkapnya...

Kamis, 14 Juni 2012

HIDUP YG DI PULIHKAN.

MAZMUR 12:7.Janji Tuhan adalah murni.Bagaikan perak yg teruji,tujuh kali di murnikan dlm dapur peleburan di tanah......

Benar"janji Tuhan senantiasa ya dan amin".Tuhan yesus tdk pernah'menyangkal apa yg sudah Dia'janjikan terhadap anak2nya Dia"Yesus tdk pernah menyimpang dari apa yg Dia' sudah janjikan,bagi kehidupan kita.bahkan kitalah yg selalu keluar dr rencana Tuhan......Firman Tuhan ini,mengatakan janjinya murni,artinya tdk pernah ternodai dan akan tetap murni sampai kedatangannya......

Dikatakan lagi:Bagai perak yg teruji"Kita tahu,emas atau perak yg di murnikan slalu di proses dlm api yg sangat panas,supaya kelihatan kemurnian.emas/perak tsbt.ketika perak di lebur dlm api peleburan akan dgn mudah d bentuk menjadi perhiasan yg indah" sesuai ke hendak yg meleburnya.....

Hidup kita pun demikian ketika kita ber doa' supaya Tuhan memulìhkan kita,Ketika dia"bertindak.kita sering menjadi lemah,karna Tuhan melebur kita seperti emas/perak supaya kelihatan kemurnian iman kita.Tuhan membawa kita dlm peleburan"sakit penyakit,penderitaan,kesusahan,ketika Yesus bertindak"kita s'perti tanah liat,yg di bentuk menjadi keramik2atau hiasan lain yg sangat indah yg di proses dan di bakar dlm perapian,supaya kuat dan tahan.Kita memang,merasakan kesakitan,ketika api peleburan Tuhan di nyatakan terhadap hidup kita,kita menangis,merasa tdk berarti.Tetapi tujuan Tuhan melebur supaya kita terbentuk dgn indah"seperti emas dan perak yg tahan uji.dipakai banyak orang menjadi perhiasan indah.Walau sakit ketika hidup kita di proses.kita harus mau spy Tuhan memulihkan kita.........dikatakan juga dlm firmannya,@tujuh kali di murnikan artinya:hidup kita di sempurnakan dalam api peleburan Tuhan.

Melalui firman Tuhan ini kita hrs mau di didik oleh Tuhan,supaya kita lebih sungguh2 utk melayani dan mengikut TuhanYESUS. LIHAT -IBRANI 12:5-11. TDK ADA SEORANG YG BERIMAN YG TDK DI PROSES TUHAN MENJADI APA YG DI KEHENDAKI OLEH TUHAN.AMIIIN!!

BIARLAH KASIH ANUGRAH TUHAN YESUS YG MEMBERKATI KITA SEMUA.
Selengkapnya...

Senin, 11 Juni 2012

Penderitaan Yang Berkepanjangan, Yesus Solusinya

Oleh: Pdt B Damanik (Jakarta)
 
Markus 5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. 26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. 27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. 28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.

Penyakit yang dialami oleh manusia biasanya disebabkan oleh:
  1. Akibat perbuatan / gaya hidup sendiri. Misalnya orang yang tidak mengatur jam makan nya dengan baik menyebabkan penyakit maag; orang yang tidak mampu menguasai diri terhadap makanan berlemak/berkolesterol menyebabkan berbagai penyakit seperti darah tinggi, serangan jantung dsb;
  2. Berasal dari dukun / okultisme, misalnya santet
  3. Penyakit yang Tuhan izinkan dialami oleh manusia, terkadang menjadi sebuah tegoran bagi manusia karena Tuhan mengasihi (Wahyu 3:19) , juga agar rencana Tuhan digenapi.
Kesembuhan bisa berasal dari:
  1. Medis / Kedokteran / Obat-obatan >> Bisa sembuh, namun dosa TETAP ada
  2. Dukun >> Bisa sembuh, dosa TETAP bahkan dosa BERTAMBAH
  3. Tuhan Yesus >> Sembuh, dosa DIAMPUNI
Wanita yang memiliki penyakit pendarahan tersebut mengalami 3 (tiga) jenis PENDERITAAN:
  1. Penderitaan Fisik, pendarahan selama 12 tahun pasti mengalami penderitaan fisik yang luar biasa. Secara medis seharusnya wanita tersebut seharusnya mati dalam waktu 1 tahun karena mengalami pendarahan, namun Tuhan mengizinkan pendarahan tersebut terjadi selama 12 tahun dan wanita tersebut tetap hidup karena rencana kesembuhan Tuhan memang harus digenapi.
  2. Penderitaan Ekonomi, akibat penyakit yang berkepanjangan wanita tersebut sudah mengeluarkan biaya yang sangat besar, bahkan dikatakan semua yang ada padanya sudah habis.
  3. Penderitaan Batin, akibat penyakit yang dialami selama 12 tahun ini pasti mengakibatkan tekanan batin karena dianggap memiliki penyakit yang aneh, penyakit yang tidak wajar, sehingga mungkin ada orang yang memandang aneh terhadap wanita tersebut.
dalam penderitaannya itu, wanita tersebut banyak mendengar berita tentang Yesus, sehingga ia bertindak dengan IMAN bahwa dengan menjamah jumbai jubah Yesus penyakitnya akan sembuh. Saat ini , ketika kita mengalami masalah atau penyakit kita tidak perlu seperti wanita ini yang ingin menjamah jumbai jubah Yesus, karena Yesus tidak lagi secara fisik ada di bumi, namun BERTINDAKLAH DENGAN IMAN, dan DATANG PADA YESUS, maka di setiap persoalan, sakit penyakit , YESUS akan menjadi SOLUSInya.

Maju Terus dalam Tuhan, HALELUYA....!!
Selengkapnya...

Minggu, 03 Juni 2012

POWER LOOK: TEMPORER DAN BERUBAH-UBAH, BAHKAN MENGELABUI

Oleh: Rev. Dr. MH Siburian, M.Min

Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengempang-ngempang rambut, memakai perhiasan emas dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari Roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga dimata Allah (I Petrus 2:3-4).

Adalah terlalu naif untuk mengatakan bahwa Rasul Petrus sangat anti kepada perhiasan dan pakaian indah. Hanya, ia melihat sisi yang lebih dalam dari manusia itu yang justru lebih penting diberi perhiasan yang indah-indah daripada luarnya saja. Nats ini memang khusus untuk kaum perempuan yang telah menjadi isteri dari suami tercinta. Hubungan suami isteri, seperti maksud ayat ini, jangan didasarkan kepada hubungan yang bersifat luar saja, yang nampak dan sering sangat manipulatif. Bisa saja saya merasa tertarik dengan segera, setelah mata saya terbujuk oleh “ penampilan “ yang memang sudah dirancang, diatur dan dipertunjukkan.

Hampir semua elemen kemanusiaan telah memaanfatkan “power look” ini. Suatu kuasa yang secara instant dapat mempengaruhi orang lain. Mereka dalam sesaat dapat menjadi suka akan kita. Fashion show adalah salah satu bukti dari power look. “pakaian indah” telah menjadi salah satu budaya yang sentral dari kehidupan masyarakat modern. Penampilan yang dapat dinikmati oleh orang “bermata” dan “berduit” ini telah mendirikan perusahaan multi jutaan dollar di hampir setiap ibukota negara. Begitu manipulatifnya fashion show ini sehingga jarak waktu antara model pakaian “kolot” dengan model pakaian “model” bisa dalam beberapa hari saja. Dengan sendirinya rasa kesukaan dan kesenangan saya terhadap si pemakai terpengaruh dari waktu ke waktu yang sangat singkat. 

Eropa dan Amerika Serikat menjadi pusat kegiatan ini, namun nampaknya ini tidak menolong para suami semakin mencintai para isteri atau sebaliknya. Justru di ke dua benua inilah “survei membuktikan” persentase angka perceraian semakin menggila. Penampilan yang dapat membuat suami suka akan kita tetap akan jalan terus tetapi perceraian juga jalan terus. Petrus mencoba mengingatkan kita agar jangan mengharapkan hubungan yang baik karena kepintaran menggunakan teknik dan taktik untuk mempengaruhi orang lain agar suka kepada kita. 

Itu bukan berarti kita anti penampilan yang baik. Power look telah membuat banyak orang berhasil tetapi cara ini sifatnya temporer dan berubah-ubah bahkan sering sekali sangat bersifat mengelabui (deceptive). Sebagai orang percaya kita harus masuk lebih dalam. Tidak hanya sekedar di atas permukaan. Petrus mengatakan manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa. Paulus mengatakan; “manusia batiniah yang dibaharui dari sehari ke sehari (II Korintus 4:16b). Alangkah baiknya bila kita tersenyum bila di dalam hati ada sukacita, ada damai sejahtera (Galatia 5:22). Tetapi jikalau kita tersenyum walaupun kita tidak suka semata-mata agar orang lain tertarik maka setiap hari kita akan bersandiwara. Itu kalau kita aktor yang baik senyumnya akan menawan banyak teman kalau orang yang ompong sama sekali, senyumlah agar orang lain tertarik, hasilnya bisa mengecewakan karena kita dilihat orang lain seperti ¼ orang menangis, ¼ tertawa, ¼ lagi seperti stress dan ¼ lagi seperti apaan.

Rasul Paulus menekankan pentingnya kita memelihara karakter manusia batiniah kita. Dengan demikian kita mempunyai kharakter yang memang adalah diri kita sendiri dan bukan kharakter yang kondusional atau situsional. Dia berbicara tentang buah Roh yang paling sedikit berjumlah 9 (Galatia 5), sebagai kharakter orang Kristen yang permanen yang tidak dipelajari di Akademik, tetapi yang muncul dari manusia batiniah yang diciptakan segambar dengan Allah. Tidak karena kita tamat sekolah Jhon Robert Power sehingga kita memiliki etika. Bukan diperoleh dari artifisial school sehingga kita mempunyai comunication skill. 

Sangat berbeda saya tertawa agar saya gembira dengan saya gembira maka saya tertawa. Yang satu adalah artifisial dan yang terakhir adalah kharakter asli kita. Saya memberikan pertolongan agar saya dikenal sebagai orang yang suka mengasihi dengan karena saya memiliki kasih maka saya memberikan pertolongan. Yang satu adalah skill, sedang yang terakhir adalah kharakter. 

Untuk itu, peliharalah manusia batiniah yang diperhiasi dengan segala yang baik dan hikmat yang tidak akan pernah punah dan bersifat universal. Kita tidak akan mendegradasikan keKristenan kita kepada kharakter artifisial, tetapi kita juga adalah dimensi manusia batiniah yang berkharakter sorgawi

***dikutip dari website resmi GPI Selengkapnya...