Oleh: Rev. Dr. MH Siburian, M.Min
Perhiasanmu
janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengempang-ngempang rambut,
memakai perhiasan emas dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan
perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari Roh yang lemah lembut dan
tenteram, yang sangat berharga dimata Allah (I Petrus 2:3-4).
Adalah
terlalu naif untuk mengatakan bahwa Rasul Petrus sangat anti kepada
perhiasan dan pakaian indah. Hanya, ia melihat sisi yang lebih dalam
dari manusia itu yang justru lebih penting diberi perhiasan yang
indah-indah daripada luarnya saja. Nats ini memang khusus untuk kaum
perempuan yang telah menjadi isteri dari suami tercinta. Hubungan suami
isteri, seperti maksud ayat ini, jangan didasarkan kepada hubungan yang
bersifat luar saja, yang nampak dan sering sangat manipulatif. Bisa saja
saya merasa tertarik dengan segera, setelah mata saya terbujuk oleh “
penampilan “ yang memang sudah dirancang, diatur dan dipertunjukkan.
Hampir
semua elemen kemanusiaan telah memaanfatkan “power look” ini. Suatu
kuasa yang secara instant dapat mempengaruhi orang lain. Mereka dalam
sesaat dapat menjadi suka akan kita. Fashion show adalah salah satu
bukti dari power look. “pakaian indah” telah menjadi salah satu budaya
yang sentral dari kehidupan masyarakat modern. Penampilan yang dapat
dinikmati oleh orang “bermata” dan “berduit” ini telah mendirikan
perusahaan multi jutaan dollar di hampir setiap ibukota negara. Begitu
manipulatifnya fashion show ini sehingga jarak waktu antara model
pakaian “kolot” dengan model pakaian “model” bisa dalam beberapa hari
saja. Dengan sendirinya rasa kesukaan dan kesenangan saya terhadap si
pemakai terpengaruh dari waktu ke waktu yang sangat singkat.
Eropa
dan Amerika Serikat menjadi pusat kegiatan ini, namun nampaknya ini
tidak menolong para suami semakin mencintai para isteri atau sebaliknya.
Justru di ke dua benua inilah “survei membuktikan” persentase angka
perceraian semakin menggila. Penampilan yang dapat membuat suami suka
akan kita tetap akan jalan terus tetapi perceraian juga jalan terus.
Petrus mencoba mengingatkan kita agar jangan mengharapkan hubungan yang
baik karena kepintaran menggunakan teknik dan taktik untuk mempengaruhi
orang lain agar suka kepada kita.
Itu
bukan berarti kita anti penampilan yang baik. Power look telah membuat
banyak orang berhasil tetapi cara ini sifatnya temporer dan berubah-ubah
bahkan sering sekali sangat bersifat mengelabui (deceptive). Sebagai
orang percaya kita harus masuk lebih dalam. Tidak hanya sekedar di atas
permukaan. Petrus mengatakan manusia batiniah yang tersembunyi dengan
perhiasan yang tidak binasa. Paulus mengatakan; “manusia batiniah yang
dibaharui dari sehari ke sehari (II Korintus 4:16b). Alangkah baiknya
bila kita tersenyum bila di dalam hati ada sukacita, ada damai sejahtera
(Galatia 5:22). Tetapi jikalau kita tersenyum walaupun kita tidak suka
semata-mata agar orang lain tertarik maka setiap hari kita akan
bersandiwara. Itu kalau kita aktor yang baik senyumnya akan menawan
banyak teman kalau orang yang ompong sama sekali, senyumlah agar orang
lain tertarik, hasilnya bisa mengecewakan karena kita dilihat orang lain
seperti ¼ orang menangis, ¼ tertawa, ¼ lagi seperti stress dan ¼ lagi
seperti apaan.
Rasul
Paulus menekankan pentingnya kita memelihara karakter manusia batiniah
kita. Dengan demikian kita mempunyai kharakter yang memang adalah diri
kita sendiri dan bukan kharakter yang kondusional atau situsional. Dia
berbicara tentang buah Roh yang paling sedikit berjumlah 9 (Galatia 5),
sebagai kharakter orang Kristen yang permanen yang tidak dipelajari di
Akademik, tetapi yang muncul dari manusia batiniah yang diciptakan
segambar dengan Allah. Tidak karena kita tamat sekolah Jhon Robert Power
sehingga kita memiliki etika. Bukan diperoleh dari artifisial school
sehingga kita mempunyai comunication skill.
Sangat
berbeda saya tertawa agar saya gembira dengan saya gembira maka saya
tertawa. Yang satu adalah artifisial dan yang terakhir adalah kharakter
asli kita. Saya memberikan pertolongan agar saya dikenal sebagai orang
yang suka mengasihi dengan karena saya memiliki kasih maka saya
memberikan pertolongan. Yang satu adalah skill, sedang yang terakhir
adalah kharakter.
***dikutip dari website resmi GPI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar