Oleh: Biston Presley Siregar
Pemuda GPI Sidang Patuan Anggi-Pematang Siantar
JUARA-I Kategori ARTIKEL Pada Kontes Menulis Gen Muda GPI Tingkat Nasional Tahun 2013
Pemuda.... atau yang secara gaul nya
dibilang Youth. Ketika kita mendengar hal ini, yang terbersit dibenak kita
adalah gambaran sebuah usia dimana tergambar rentang usia diatas 15 tahun dan
dibawah 30 tahun. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia pemuda didefenisikan sebagai orang
muda, orang yang masih muda – harapan bangsa. Masih banyak defenisi pemuda
yang tidak mungkin kami tuliskan seluruhnya di dalam artikel ini, namun secara
garis besarnya pemuda adalah rentang usia ataupun peralihan usia dari
anak-anak(childhood) ke fase dewasa(maturity).
Banyak yang mengatakan masa muda itu
adalah masa yang sangat menyenangkan, dimana kita bisa bebas berekspresi dan
berkarya tanpa batas karena mungkin kita belum memiliki beban yang besar
ataupun kita masih berfokus buat diri kita sendiri (kalau kita sudah
berkeluarga kan pasti sudah ada beban dan tanggung jawab masing-masing).
Berbicara tentang peranan, kita pasti
sudah mengetahui bagaimana peranan pemuda dalam lingkup nasional. Bagaimana
gerakan-gerakan yang dibuat oleh pemuda pada masa sebelum kemerdekaan dulu
seperti timbulnya Organisasi-organisasi pemuda sampai melahirkan Kongres pemuda
serta Sumpah Pemuda yang membakar semangat kebangsaan dan juga ssemangat
kemerdekaan. Mengapa? Karena pemuda adalah sosok individu yang produktif yang
mempunyai pemikiran serta ide-ide kreatif yang mungkin mengejutkan serta
membuat berbagai perubahan-perubahan. Bisa kita saksikan peranan pemuda dalam
reformasi yang terjadi di Indonesia.
Bagaimana dengan
peranan pemuda di lingkup gereja?
Saya pernah membaca suatu tulisan yang
berkata, pemuda itu ibarat sebuah kertas putih yang polos dan bersih. Yang
menjadi masalah adalah bagaimana cara kita mengisi kertas tersebut. Kita bisa
mengisi dengan tulisan-tulisan indah, gambar-gambar menawan namun bisa juga
menjadi coretan-coretan yang buruk. Jadi semua itu kembali kepada pemuda itu
sendiri.
Kalau untuk mengisi kehidupan seperti
yang diibaratkan diatas dengan coret-coretan buruk.. wahhh... banyak sekali
hal-hal negatif yang bisa dilakukan oleh anak muda apalagi ditengah era
globalisasi skarang ini. Yang jatuh ke dalam dosa minum-minuman keras, merokok,
perzinahan / sex bebas, bohong, melawan orang tua, tidak tunduk kepada
otoritas, dll.
Bagaimana apabila kita ingin mengisi
kertas kehidupan kita yg masih putih bersih dengan tulisan-tulisan indah atau
gambar-gambar menawan? Disini saya akan mengambil satu contoh yaitu mengisinya
dengan pa yang dinamakan Pelayanan Gereja. Didalam gereja, terutama di gereja
kita Gereja Pentakosta Indonesia. Ada banyak hal yang bagian seperti pelayanan musik,
singer, mc, sound system gereja,, kebersihan gereja dan masih banyak lagi.
Mengapa pemuda harus ikut ambil bagian
dalam pelayanan gereja?
Dengan melibatkan diri kedalam pelayanan
gereja, kita bisa juga meminimalisasi untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.
Karena pemuda adalah tulang punggung dan harapan untuk melanjutkan generasi
yang sebelumnya atau generasi sekarang ini. Apabila pemuda nya kuat didalam
iman, setan jelas tidak suka karena hal itu bisa membahayakan setan. Maka setan
pun membuat segala cara agar pemuda jatuh kedalam dosa dan tidak fokus mengikut
Tuhan serta tidak bisa melayani Tuhan dengan talenta yang ada pada
masing-masing.
Saya sedikit bingung apabila dalam
ibadah pemuda gereja, jumlah pemuda yang datang pada saat ibadah pemuda dengan
jumlah pemuda gereja yang mungkin sudah terdaftar agak sedikit berbeda karena
yang datang ibadah pemuda pasti sedikit. Bagaimana dengan Ibadah Pemuda di
tempat saudara/i pemuda Pentakosta?
Dengan semangat Jubileum 70 Tahun Gereja
Pentakosta Indonesia, sudah seharusnya pemuda-pemudi gereja bangkit dan semakin
semangat melayani Tuhan. Seperti lagu kita “Jangan buang lagi waktu mu.. yang
lalu tak kembali lagi... dst. Sekarang saatnya kita terjun kedalam pelayanan
gereja, jangan berfikir bahwa pelayanan hanya mereka yang melayani di altar
saja, bahkan kita mendoakan teman kita saja itu termasuk pelayanan. Nyalakan
api pentakosta, api Roh kudus didalam diri kawula muda Pentakosta. Mari
berlomba-lomba melakukan hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan apapun itu yang
penting nama Tuhan ditinggikan dan dimuliakan.
70 tahun bukanlah waktu yang singkat,
namun gereja kita masih bisa eksis dan bertambah besar. Hadangan dan rintangan
pasti ada, tidak terkecuali didalam dunia pelayanan gereja. Untuk itu pemuda
punya andil besar dalam pelayanan di gereja kita, untuk pengembangan gereja kita,
dibutuhkan ide-ide cemerlang dan brilian dari pemikiran pemuda gereja
pentakosta. Karena tetap pemuda gereja juga yang akan menggantikan posisi para
pengerja seperti parhobas,sintua, guru injil, pendeta bahkan pengurus-pengurus
gereja kita. Kalau tidak dimulai dari sekarang kita sudah belajar dengan
melibatkan diri di dalam pelayanan gereja Pentakosta, mungkin kita bisa
terlambat untuk menyadari nya nanti dan bisa jadi bumerang buat pengembangan
gereja kita ke depan.
Regenerasi itu sangat amat penting, demi
kelangsungan gereja yang berkesinambungan. Apabila saudara mahir dalam suatu
bidang pelayanan, kita ambil contoh misalnya anda seorang pemain piano di
gereja. Mari rekrut adik-adik yang ada dibawah kita untuk kita ajar dan kita
buat mahir memainkan alat musik tersebut, jangan berfikir tentang upah. Mari
coba berikan semua itu dengan cuma-cuma karena hal tersebut juga bisa
dikategorikan pelayanan dimana saudara telah ikut menjaga kesinambungan
pelayanan di gereja supaya apabila suatu saat anda meninggalkan gereja asal
anda oleh karena alasan bekerja, sekolah dan sebagainya. Pelayanan gereja kita
tidak terhalang atau mengalami masalah.
Dengan sesama rekan pelayanan juga,
hendaknya kita jangan saling menonjolkan diri. Sangat disayangkan sesama orang
pelayanan bisa saling iri hati dan saling benci hanya karena mungkin dia tidak
dipilih atau dipakai dalam suatu pelayanan gereja. “come on guys.....” kita itu hamba, kita itu pelayan... seorang pelayan
itu harusnya bisa humble = Rendah hati.............
Terlepas dari skill kita hebat, apa kita
pintar nyanyi, sudara kita merdu, permainan musik kita luar biasa, jangan
pernah mencoba untuk meninggikan hati kita. Ingat bagaimana kejatuhan lucifer
dari surga, padahal dia seorang pemimpin puji-pujian di sorga, ingat bagaimana
seorang raja Nebukadnezar dihalau Tuhan dan berlaku seperti binatang sampai
tujuh masa berlaku hanya karena dia mencoba untuk menyombongkan dirinya.
Marilah kita rekan-rekan pemuda terlebih yang sudah ambil bagian dalam
pelayanan mari kita belajar rendah hati, kita tahu kita ini tidak ada
apa-apanya kalau bukan karena belas kasihan Tuhan diberikan bagi kita.
Jangan memikirkan upah dalam melayani
Tuhan, ingat saja satu hal buat pemuda yang melayani di gereja Tuhan. Tuhan
tidak pernah mau berutang, jangan lihat upah pelayanan kita dari seberapa besar
kita mendapatkan Persembahan kasih (PK). Beriman saja, ada tidak ada PK yang
diberikan kepada kita, tetap bersyukur dan tulus hatilah melayani Tuhan. Kita mungkin
tidak tahu hal-hal yang besar dan luar biasa yang sudah Tuhan persiapkan bagi
kita apabila kita tulus melayani Dia tanpa memikirkan upah kita. Mungkin Tuhan
membuka jalan agar kita bisa masuk perguruan tinggi yang favorit atau Tuhan
buka jalan sewaktu kita membutuhkan pekerjaan. Masih banyak kebaikan Tuhan yang
tidak mungkin saya bahas satu persatu didalam artikel ini. Inti nya adalah,
jagalah kekudusan mu dan biarlah hati dan jalan mu lurus tidak serong kekiri
dan kekanan dalam melayani Tuhan.
Saya pernah mendengar seorang pengkotbah
disebuah acara pemuda, dia mengeluarkan sebuah statement “Sebagai seorang
pemuda kamu bisa lakukan apa saja, kamu bisa berkreasi apa saja, kamu bisa
pergi kemana saja yang kamu mau. Tapi satu hal..... jangan berbuat dosa”
Mari pemuda Gereja Pentakosta Indonesia,
kitalah calon generasi penerus. Kembangkanlah talentamu yang sudah diberikan
Tuhan secara Cuma-Cuma, layanilah gereja Tuhan. Jangan pernah berfikir untuk
menunda nya.
Pelayanan gereja membutuhkan partisipasimu,
kitalah generasi Penerus. Singsingkan lengan baju mu mari bekerja di ladang
Tuhan melalui pelayanan di Gereja Nya. Kita berikan yang terbaik, biar kiranya
pelayanan Gereja Pentakosta Indonesia semakin maju semakin luas dan semakin
membawa banyak bangsa-bangsa dan jiwa kepada Tuhan, dalam menyongsong
kedatangan Nya yang kedua kali.
1
Timotius 4 : 12
(
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan
bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam
kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu)
Amen..
Haleluya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar