Kita terpanggil menjadi pendoa. Haleluya

Minggu, 16 September 2012

Belajar dari Kepemimpinan NEHEMIA

  Oleh: Bpk Gr Ramsis Nadeak, S.PSi. GPI Sidang Tangerang-Banten

  1.Nehemia adalah salah seorang pemimpin yang sangat menginsipirasikan dalam Alkitab.
  2. Terkadang metode-metodenya kelihatan tidak masuk akal, namun metode-metode tersebut digunakan oleh Tuhan untuk menghasilkan reformasi dalam kehidupan bangsa Israel dalam waktu yang singkat.
  3. Analisis atas kepribadian dan metode-metodenya mengungkapkan bahwa metode-metode yang dipakainya efektif hanya karena kualitas karakternya sendiri.

Nehemia, seorang yang tekun berdoa di mana hal tersebut menunjukkan kerendahan hati.

Nehemia juga seorang yang memiliki keberanian dalam menghadapi bahaya, peduli dan bertanggung jawab kepada kesejahteraan orang lain, memiliki visi, dan dapat mengambil keputusan dengan jelas serta seorang yang realistis.

PROFIL KEPEMIMPINAN NABI NEHEMIA

I.  INTEGRITAS
  Nehemia adalah orang yang tekun berdoa. Bagi Nehemia, doa merupakan bagian sehari-hari dari hidup dan bekerja. Doa adalah reaksi pertamanya begitu mendengar kesulitan para emigran di Yerusalem. Nehemia juga bukan orang asing di takhta kasih karunia (Nehemia 1:4, 6; 2:4, 9; 5:19; 6:14, 22, 29).
  Seorang pemimpin Kristen yang efektif haruslah seorang yang sudah lahir baru dalam Kristus, yang bersih dalam hal moral, dan menjaga kebenaran menurut standar Tuhan.
  Salah satu sifat penting dari kepemimpinan Kristen yang efektif adalah kemampuan untuk menyesuaikan bentuk kepribadian seseorang dengan situasi tertentu

Seorang pemimpin yang bijaksana adalah orang yang suka berdoa. Seorang pemimpin yang bijaksana akan berlutut dalam penyembahan yang penuh doa dan kerendahan hati lalu naik ke suatu tingkatan yang baru dalam hal hidup kudus dan benar. Petrus mengatakan hal ini ketika dia menasihatkan pengikut-pengikutnya: “Kuasailah dirimu (bijaksanalah) dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” (1 Ptr. 4:7).

Karakter kepemimpinan Kristen adalah kesaksian dan pelayanan yang digerakkan oleh belas kasih Allah.  Dengan sendirinya menuntut kerendahan hati, kesediaan berkorban, pengosongan diri, penyangkalan diri, kerelaan mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri.

  Nehemia seorang yang realistis. Dia tahu bahwa akan banyak tantangan yang akan dihadapinya di saat dia memimpin pembangunan kembali tembok Yerusalem (4:1-3).
  Nehemia merendahkan diri di hadapan Tuhan Allah dan meminta pertolongan. (4:4-5).
  Seorang pemimpin pasti akan berhadapan dengan orang-orang yang menentang usul untuk menciptakan sesuatu yang berbeda. Konflik muncul ketika pemimpin harus membuat suatu pilihan

Seorang pemimpin harus memiliki kerendahan hati, realistis bahwa dia bukanlah Tuhan yang sanggup membuat keputusan yang tepat.  Dia harus mampu meminta saran-saRAn yang dapat memberi ilham.

Salomo mengatakan, “Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasehat banyak.” (Amsal 15:22).
Seorang yang bejaksana menyadari bahwa ia mempunyai pengertian yang terbatas. Ia mengetahui bahwa membutuhkan pertolongan. Ada manfaat jika kita mengajak orang lain untuk membicarakan mengenai keputusan yang akan diambil.

Nehemia memiliki nilai khas dalam dirinya. Dia seorang yang peduli kepada orang lain. Kepeduliannya yang tulus pada kesejahteraan orang lain sangat nyata sampai musuh-musuhnya pun melihatnya (2:10).
Ia mengekspresikan kepeduliannya dalam berpuasa, berdoa, dan airmata (1:4-6). Nehemia mengidentifikasikan dirinya dengan bangsanya dalam penderitaan dan dosa-dosa mereka (1:6).

Nehemia tidak hanya memiliki kharisma tetapi juga karakter yang baik. Pada masa kini, banyak pemimpin yang memiliki kharisma tetapi tidak memiliki karakter. kharisma adalah daya tarik pribadi yang besar, pesona, tetapi karakter adalah kekuatan moral atau etika, integritas. Karakter terungkap dengan apa yang kita lakukan ketika tidak ada orang yang memperhatikan. Karakter juga terlihat ketika melakukan perkara yang benar bagi orang lain walaupun perkara yang baik tidak terjadi pada kita.
Itulah yang dilakukan Tuhan Yesus dalam
1 Petrus 2:22-23, “Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.”

Karakter yang baik dan mantap akan mendukung keberhasilan seorang pemimpin

John C. Maxwell, menarik empat cara agar kita mendapatkan simpati dari orang yang kita pimpin, yakni:

(1) Kalau Anda gerakkan orang-orang Anda dengan perasaan terlebih dulu, mereka akan lebih bersedia mengambil tindakan.
(2) Kalau Anda memberi terlebih dahulu, orang-orang Anda akan balas memberi.

(3) Kalau Anda menarik simpati individu, Anda akan segera diperhatikan orang banyak.
(4) Kalau Anda ulurkan tangan kepada orang-orang Anda, mereka akan balas mengulurkan tangan kepada Anda.

2.  PEMIMPIN VISIONER

  Nehemia memiliki pandangan yang jauh ke depan. Ia tahu bahwa perlawanan pasti akan bangkit, jadi ia meminta surat-surat dari raja agar perjalanannya aman dan ia mendapat sumber-sumber untuk menyelesaiakan tugas itu, “memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng bait suci, untuk tembok kota” (2:8).
  Ia dengan cermat merencanakan strateginya. Tuhan memakai orang biasa, yang awam yang memiliki tujuan-tujuan dan visi-visi yang tidak biasa.
  Nehemia mengungkapkan visinya dengan istilah yang sederhana mungkin. Sasaran bangsa itu adalah membangun kembali tembok Yerusalem.

Setiap pemimpin harus punya visi.  Tanpa visi tidak mungkin dia bisa mencapai apa yang dituju.  Kejelasan visi akan memungkinkan seorang pemimpin menjadi percaya dan yakin.
Visi berkaitan dengan menciptakan sesuatu yang baru, tidak meremehkan yang lampau, tetapi membangun di atas fondasi yang dulu dan yang sekarang, muncul dengan realitas yang lebih baik, daripada realitas yang ada sekarang.
Bila diwujudkan secara penuh, visi membawa kita lebih dekat kepada cita-cita kita.  Visi memerlukan suatu tindakan nyata.

Pemimpin luar biasa bangun di pagi hari dengan sebuah rencana dan mengerjakannya. Mereka tidak selalu minta izin sebelum bergerak. Kepemimpinan adalah memproduksi hasil.
 Visi kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin untuk melihat serta memahami keinginan suci yang ditulis oleh Allah di dalam batinya bagi organisasi serta kepemimpinannya. Dalam visi itu ada kehendak Allah yang khusus bagi kepemimpinan seorang pemimpin.

Nehemia memiliki sasaran dalam kepemimpinannya. Sasaran Nehemia adalah untuk membangun kembali tembok Yerusalem yang telah runtuh dan terbakar (1:3; 2:17).

  Pemimpin yang baik perlu mempunyai sasaran, mengapa?
  Paling sedikit ada tiga alasan, antara lain:

1.   Pengarahan. Pemimpin memerlukan sasaran untuk mengarahkan kehidupannya. Tidak mungkin bagi seseorang untuk terus maju kearah tujuannya jika ia tidak mempunyai tujuan tertentu.

2.     Kemajuan. Sasaran itu penting untuk menjamin agar ada kemajuan. Jika di gereja tidak ada sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sasaran utama, yang dapat dijadikan tujuan dan yang dapat diperjuangkan oleh segenap orang percaya yang tergabung dalam jemaat itu, maka program gereja itu mungkin kelihatannya seolah-olah sibuk tetapi sebenarnya tidak mengalami kemajuan apa-apa.

3.         Hasil yang dicapai. Sasaran penting agar ada satu hasil yang dapat dilaksanakan sampai selesai. Jika tidak mempunyai sasaran tertentu maka tidak akan pernah diketahui berhasil atau tidak suatu program yang dilakukan.


3.  PEMBUAT KEPUTUSAN YANG JELAS

Nehemia dapat membuat keputusan-keputusan yang jelas. Ia tidak menghindari kata-kata keras, melainkan berbicara langsung mengenai inti permasalahan dan membuat penilaian. Dan keputusan-keputusannya tidak berat sebelah; ia tidak memandang bulu. Ketika kecaman dibutuhkan, ia memberikannya kepada para pejabat dan eksekutif sebagaimana kepada para pekerja (5:7).

Kennet O. Gangel membagi ke dalam empat bagian mengapa pemimpin ragu dalam membuat keputusan:

1.       Kurangnya tujuan yang jelas. Kadang-kadang para pemimpin tidak bertindak karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan.
2.       Ketidakmantapan dalam kedudukan atau otoritasnya. Kadang-kadang pemimpin takut bertindak karena takut akan akibatnya.
3.       Kurangnya informasi.  Pemimpin yang tidak secara aktif mencari semua informasi yang dapat ia peroleh sebelum memberikan keputusannya berarti melumpuhkan dirinya sendiri dalam proses pembuat keputusan.
Ketakutkan akan perubahan. Banyak pemimpin ingin mempertahankan status quo. Karena sebagian besar keputusan menghasilkan semacam perubahan, keputusan selalu tampak sebagai ancaman terhadap operasi-operasi yang sedang berlaku.

4.  PEMIMPIN YANG BERTANGGUNG JAWAB

  1. Di dalam usaha apa pun, pemimpinlah yang bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan misinya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi dan semangat juang, dan salah safu faktor kunci adalah tanggung jawab.
  2. Nehemia menerima tanggung jawab dengan maksud terus mengerjakan pembangun tembok Yerusalem. Nehemia sudah siap untuk hal yang terburuk
  3. Yesus mendefinisikan kepemimpinan sebagai pelayanan, dan itu berlaku entah seorang pemimpin bekerja dalam organisasi sekuler atau gereja. Gaya kepemimpinan Yesus adalah menjadi seorang hamba, meski Dia sungguh memiliki semua kuasa dan otoritas surgawi.
  4. Ia menunjukkan simpati pada masalah orang lain, namun simpatinya menguatkan dan membangkitkan semangat; tidak melunakkan dan melemahkan. Disiplin adalah tanggungjawab lain dari pemimpin, tugas yang seringkali tidak disambut dengan baik.
  5. Yesus mendefinisikan kepemimpinan sebagai pelayanan, dan itu berlaku entah seorang pemimpin bekerja dalam organisasi sekuler atau gereja. Gaya kepemimpinan Yesus adalah menjadi seorang hamba, meski Dia sungguh memiliki semua kuasa dan otoritas surgawi.
  6. Ia menunjukkan simpati pada masalah orang lain, namun simpatinya menguatkan dan membangkitkan semangat; tidak melunakkan dan melemahkan. Disiplin adalah tanggungjawab lain dari pemimpin, tugas yang seringkali tidak disambut dengan baik.

Nabi Nehemia telah menunjukkan gaya kepemiminan yang dapat menjadi salah satu teladan di antara banyak tokoh pemimpin dalam Alkitab. Integritas merupakan kriteria utama dalam diri seorang pemimpin Kristen yang baik dan besar. Keputusan-keputusan yang mempengaruhi banyak orang diawali dari karakter.

Nehemia adalah pemimpin yang memiliki kasih dan tanggung jawab dan yakin akan visinya bahwa Allah menuntunnya untuk melaksanakan satu pekerjaan yang menurut orang lain merupakan sesuatu pekerjaan yang tidak mungkin. Namun apa pun kritik banyak orang kepada Nehemia, dia tetap teguh dan focus kepada tujuan dengan tetap rendah hati meminta kekuatan dan petunjuk dari Allah lewat doa.

Nabi Nehemia berhasil membangun kembali tembok Yerusalem. Pekerjaan berat namun dia menjadi seorang pemimpin yang mampu sampai pada sasaran. Kepuasan total dia peroleh bersama dengan orang-orang yang mendukungnya.

APLIKASI:
15 CARA UNTUK MERAIH SUKSES

Jangan berbicara negatif tentang orang-orang lain di belakang mereka . Jika Anda menggosip, orang tidak akan mau membuka rahasianya kepada anda Urusilah urusanmu sendiri jangan urusi urusan orang lain.
Cobalah untuk bekerja untuk seseorang yang akan menantang kekuasaan anda. Anda akan belajar lebih dalam satu tahun dari 4 tahun di perguruan tinggi.

Para pemimpin yang berhasil memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Mereka belajar dari orang, termasuk dari para karyawan mereka. 

Bekerjalah sedemikian ropa sehingga bos anda bahwa anda itu Seorang yang baik.   Hal ini dilakukan bukan untuk mendapatkan Sanjungan atau pujian, dan bukan pula cara untuk “angkat

Ketahuilah bahwa seorang pemimpin atau boss lebih menyukai orang-orang yang berkompeten  dan yang mereka menghormati.


Gunakanlah pakaian untuk pekerjaan yang anda inginkan, jangan pakai pakaian yang tidak ada. Biarkan pakaian mencerminkan profesionalisme.

  • Usahakan untuk memiliki kesehatan fisik yang baik.  Kecuali anda adalah seorang yang sangat terampil, biasanya fisik yang  tidak sehat  pada dasarnya sangat merugikan.

Integritas pribadi sangat penting. Sebutkanlah hanya yang benar saja. Boss dapat memaafkan kesalahan, tetapi jika anda berdusta anda akan lenyap.

Selalulah tepat waktu.  Cobalah untuk datang beberapa menit sebelum mulai.  Hal itu akan membebaskan anda dari stress.  Anda akan lebih rileks dan bekerja lebih baik

Berusahalah untuk menepati batas waktu .  Jika Anda tidak dapat memenuhi itu, maka minta maaf lah & minta perpanjangan waktu


Jangan bawa segala sesuatu secara pribadi. Jika  ada beberapa orang tidak senang kepada anda itu adalah problema mereka . Tetapi tetaplah selalu berusaha   untuk membuat yang terbaik

Jika anda ingin memperbaiki seseorang, jangan bawa itu menjadi masalaha pribadi. Jangan lakukan hal itu di depan orang lain

Sisihkan waktumu untuk sendiri setiap hari. Apa misi hidup saya?Mau jadi apa saya? Bagaimana mencapai itu.

Saat anda bergerak pada Rencana “A” dalam karir anda, pertahankan rencana juga “B” sebaik mungkin
ini adalah merupakan alternative untuk diandalkan

Selalulah ingat bahwa rahasia kesuksesan adalah “kegairahan” (passion). Selalulah berfikir besar. Tebarkan kasih dan sukacita. Kamu akan memiliki tahun-tahun  Yang bahagia di depan!
HALELUYA!!! 

2 komentar: