Oleh: Rohani Siburian, Sidang Saguba-Batam
Juara Harapan-II Kategori Renungan, pada Kontes Menulis Gen Muda GPI Tingkat Nasional Tahun 2013
Yeremia 29:11,
“Bukankah Aku sendiri tahu rencana – rencanaKu bagi kamu? Rencana-rencana
itu bukan untuk mencelakakan kamu, tetapi untuk kesejahteraanmu dan untuk
memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan”
Suatu
kali Putri, seorang gadis remaja baru saja melewati ujian saringan masuk
perguruan tinggi negeri setelah gagal mencoba ujian yang sama di tahun
sebelumnya. Jadi, ini kali kedua baginya untuk mencoba test yang dilaksanakan
setiap tahunnya itu. Satu tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mempersiapkan
ujian. Banyak yang dikorbankan, baik tenaga, waktu, dan materi. Tapi ternyata
itu masih belum cukup. Gadis itu tetap gagal. Belum menyerah juga, dia
mengikuti berbagai macam test masuk perguruan tinggi dengan jalur berbeda. Ini
sudah ketujuh kalinya dia mencoba, tapi keberuntungan masih belum berpihak
padanya.
Kekecewaan meliputinya, hingga suatu kali terlontar kalimat dari
bibirnya, “Aku bodoh dan aku gagal, apa Tuhan memang menginginkannya?”
Kita
semua pasti pernah mengalami kegagalan. Tak jarang kita merasa bahwa hidup ini
sia-sia. Semakin kita berusaha mencapai ambisi kita, justru berakhir dengan
kegagalan. Kita sering menyalahkan Tuhan, karena kita sudah susah payah
berusaha dan tidak henti berdoa tapi pada kenyataannya Tuhan masih belum
memberi jawaban. Manusiawi jika kita merasa dilupakan Tuhan. Banyak juga
diantaranya yang putus asa, menyesali diri sendiri, meninggalkan
saudara-saudaranya, bahkan meninggalkan Tuhan. Beban yang berat, mental yang
rapuh dan iman yang tipis adalah penyebab kita berbuat demikian.
Kita sering
mempertanyakan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita. Kita memang tak mampu
menyelami pikiran Tuhan. Dalam Mazmur 139:17, “Dan bagiku, sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!”
Firman ini begitu jelas memaparkan dengan cara apapun kita tidak akan sanggup
memahami pikiran Tuhan. Menyelami pikiran Tuhan sama saja seperti menghitung
bintang di langit. Namun satu hal yang harus kita percaya bahwa Tuhan bukanlah
Tuhan yang gagal. Thomas Alva Edison, sudah beribu-ribu kali melakukan
percobaan penelitian dan gagal tapi dia dengan berani berkata “Aku bukan gagal.
Aku hanya menemukan 10,000 cara yang tidak berhasil.” Dan faktanya sekarang Thomas Alva Edison
menjadi tokoh legendaris dunia. Dalam Yeremia 29:11 Tuhan berfirman,
“Bukankah Aku sendiri tahu rencana –
rencanaKu bagi kamu? Rencana-rencana itu bukan untuk mencelakakan kamu,
tetapi untuk kesejahteraanmu dan untuk memberikan kepadamu masa depan yang
penuh harapan.”
Ketika kita merasa Tuhan tidak mempedulikan kita, justru di
saat seperti itu Tuhan sedang bekerja, dak ketika sepertinya doa kita diabaikan,
ketahuilah
bahwa TUHAN yang kita sembah dalam nama Yesus
Kristus adalah Allah yang setia, Tuhan yang
selalu mendengarkan doa-doa kita dan tidak ada satupun doa kita yang tidak Ia indahkan. Tidak ada yang sia-sia. Tetapi Tuhan
memegang kedaulatan untuk menjawab doa-doa
kita dalam waktu-Nya dan dalam cara-Nya yang
ajaib. Jika kita harus kembali gagal, mungkin
memang itu bukanlah jalan
kita, karena sesungguhnya Tuhan sudah menyediakan jalan lain yang lebih baik.
Bangkitlah, terus
berusaha, tekun mencari Tuhan yakni dalam segala
perkara bertanya-tanyalah akan Tuhan melalui doa dan firmanNya (1 Taw
16:11) supaya kita mengerti kehendak-Nya (Ef 5:17) dan dengan
iman, percayalah bahwa Tuhan tidak pernah tidur, tanganNya tidak
akan pernah diam dan berhenti bekerja. Dia sedang merenda suatu karya
yang luar biasa yakni masa depan kita yang penuh dengan pengharapan dan segala
rencanaNya indah pada waktunya.
Di balik
kegagalan, ada rencana yang terindah yang disiapkan oleh Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar