Oleh: Daido Tri Sampurno, M.Th
(Juara Harapan-II Kategori Artikel pada Kontes Menulis Gen Muda GPI Tingkat Nasional Tahun 2013)
A. Pendahuluan
Pemuda dan gereja adalah sesuatu yang berbeda tetapi memiliki kaitan yang
sangat erat dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Gereja adalah sebuah
wadah yang mendidik dan menuntun pemuda kepada tatanan hidup yang benar, dan
pemuda adalah generasi penerus yang akan meneruskan perjuangan gereja di
masa-masa yang akan datang. Pemuda selayaknya dan seharusnya memiliki hubungan
yang sangat erat dengan gereja. Apa yang dilakukan oleh gereja, harus apa yang
dilakukan oleh pemuda hendaknya saling mencerminkan dan saling mendukung. Pendidikan dan tuntunan yang diberikan gereja pada
pemuda sangat mempengaruhi seperti apa gereja
di masa yang akan datang, yang
menjadi pertanyaannya adalah apakah peran pemuda hanya sebatas menjadi objek
didik gereja atau adakah hal yang lain, yang dapat dilakukan pemuda untuk
pertumbuhan gereja, hal ini menyangkut peran pemuda terhadap gereja ? untuk
menjawab pertanyaan ini penulis merasa perlu untuk membahas tugas gereja yang
holistik, yaitu amanat agung yang tercatat dalam injil Matius : "Pergilah dan Jadikanlah segala bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" (Matius 28: 19-20). Dalam konteks ini Yesus menyatakan pernyataan ini kepada semua orang yang menyaksikan ketika Ia hendak terangkat ke surga. Sampai saat ini, pernyataan ini juga berlaku kepada setiap orang yang percaya, artinya pernyataan ini tidak di khususkan kepada hamba Tuhan saja, akan tetapi kepada setiap orang percaya termasuk para pemuda.
Dalam mewujudkan tugas gereja yang holistik, ada lima hal yang perlu
diperhatikan yaitu : Marturia (bersaksi), Koinonia (persekutuan), Diakonia
(melayani), Liturgia (pelayanan yang dibaktikan), Oikonomia (manajemen). Kelima
hal ini adalah tugas gereja dalam mewujudkan tugas gereja yang holistik seperti
apa yang telah dijelaskan diatas. Penulis bermaksud mengkaji kelima hal inidan
mengaitkannya dengan peran pemuda dalam Gereja. Sehingga hal ini dapat menjadi
tanggung jawab pemuda dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Hubungan Tugas
Gereja Yang Holistik dengan Peran Pemuda dalam Gereja.
1.
Pemuda yang Marturia
Marturia artinya adalah bersaksi. Kesaksian tersebut harus dilakukan
secara benar dan tepat tentang hal-hal yang pernah dilihat dan didengar:
menceritakan realitas yang sebenarnya: mempercakapkan kembali pengalaman-pengalaman dan peristiwa
yang dialami. Intinya adalah kesaksian itu terkait dengan pengalaman-pengalaman
pribadi bersama Kristus , serta perbuatan-perbuatan ajaib yang Kristus lakukan
dengan tujuan untuk membangun jemaat.
Dalam hal ini pemuda dapat berperan untuk memberikan kesaksian hidup,
yang akan membangun jemaat.
2.
Pemuda yang Koinonia
Koinonia artinya adalah persekutuan. Persekutuan bertujuan untuk
mempererat hubungan, persekutuan juga dapat menciptakan tali persaudaraan
antara jemaat yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini pemuda dapat berperan aktif
untuk terlibat dalam persekutuan dengan jemaat, misalnya : mengikuti
ibadah-ibadah tengah minggu yang biasanya dilakukan di rumah jemaat secara
bergilir.
3.
Pemuda yang Diakonia
Diakonia artinya melayani, diakonia juga diartikan sebagai kesetiaan,
kejujuran, serta tanggung jawab. Perlu disadari bahwa melayani bukan saja tugas
hamba Tuhan dan majelis, serta orang-orang yang terkait dalam pelayanan.
Melayani adalah tugas kita sebagai gereja spiritual yang didirikan Tuhan.Dalam
konteks masa kini, berdiakonia bukan dilakukan saat
ibadah di gereja saja. Berdiakonia juga tidak dibatasi pada bantuan materi
kepada mereka yang berkekurangan saja akan tetapi lebih kompleks lagi seperti :
pengobatan, panti asuhan, pendidikan, dan banyak hal lagi yang menyangkut
kegiatan sosial lainnya.
Dalam hal ini pemuda sangat berperan penting untuk membantu gereja dalam
merealisasikan kegiatan-kegiatan tersebut. Misalnya dengan menjadi panitia
kegiatan tersebut.
4.
Pemuda yang Liturgia
Kata “liturgia” berasal dari bahasa Yunani “leitourgia”. Secara
sederhana, terjemahannya adalah “pelayanan yang dibaktikan”. Liturgia adalah pekerjaan umum di mana dalam
persekutuan dan pelayanan, ada pekerjaan yang wajib dilakukan bersama. Misalnya
: kegiatan-kegiatan gotong royong dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menyangkut
persekutuan dan pelayanan.
Dalam konteks masa kini Liturgia adalah panduan bagi orang percaya dalam
bersaksi, bersekutu dan melayani. Contoh
nyata liturgia didalam Gereja Pentakosta Indonesia adalah buku penegak rohani .
Hal ini bukanlah sebagai penyesatan, akan tetapi hanya pengertiannya saja yang
menyempit. Liturgia juga dapat diartikan sebagai tata ibadah atau pembacaan
ayat-ayat secara responsoria dan banyak lagi hal – hal yang dapat
menggambarkan/mengartikan liturgia selagi hal itu menyangkut persekutuan dan
pelayanan.
Dalam hal ini pemuda dapat berperan aktif turut serta dan berbakti dalam
kegiatan-kegiatan persekutuan dan pelayanan di gereja yang merupakan pekerjaan
umum yang wajib dilakukan bersama, hal ini dapat dibatasi karena ada persekutuan
dan pelayanan yang hanya dilakukan oleh
para Hamba Tuhan dan Majelis saja.
5.
Pemuda yang Oikonomia
Oikonomia berasal dari istilah
yunani yang terdiri dari dua kata: OIKOS, yang berarti rumah, dan NOMOS, yang
berarti hukum (peraturan). Jika kedua kata ini digabungkan, maka secara harfiah
Oikonomia berarti "pengaturan rumah tangga" (household law). Dalam
perkembangannya Oikonomia ini dipahami sebagai administrasi dalam rumah tangga
yang mana dengan sendirinya ada pengaturan, ada perencanaan dan ada satu tujuan
(purpose). Oikonomia ini dalam tugas gereja merupakan kegiatan yang sebenarnya
tidak hanya bersifat manajerial/administrasi organisasi gereja semata seperti
kearsipan dll, tapi lebih pada panggilan gereja terhadap penataaan bumi di mana
termasuk semua makhluk hidup di atasnya. Dalam hal ini pemuda harus mentaati
peraturan – peraturan yang sudah menjadi anggaran dasar gereja dan juga pemuda dapat
turut serta dalam memberikan usulan/masukan manyangkut hal-hal apa yang semestinya
dikembangkan dalam gereja, yang termasuk juga dalam anggaran dasar.
C. Kesimpulan
Dari apa yang sudah
dijelaskan diatas, penulis menyimpulkan bahwa pemuda dan gereja memiliki hubungan
yang sangat erat, saling mendukung dan saling mencerminkan. Demikian juga
dengan tugas Gereja yang holistik,
dimana pemuda juga memilki tanggung jawab dalam upaya untuk mewujudkan amanat
agung Tuhan Yesus Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar