Kita terpanggil menjadi pendoa. Haleluya

Sabtu, 07 September 2013

"..Aku gagal.."

Oleh:  Rohani Siburian, Sidang Saguba-Batam
Juara Harapan-II Kategori Renungan, pada Kontes Menulis Gen Muda GPI Tingkat Nasional Tahun 2013

Yeremia 29:11, “Bukankah Aku sendiri tahu rencana – rencanaKu bagi kamu?  Rencana-rencana itu bukan untuk mencelakakan kamu, tetapi untuk kesejahteraanmu dan untuk memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan”

Suatu kali Putri, seorang gadis remaja baru saja melewati ujian saringan masuk perguruan tinggi negeri setelah gagal mencoba ujian yang sama di tahun sebelumnya. Jadi, ini kali kedua baginya untuk mencoba test yang dilaksanakan setiap tahunnya itu. Satu tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mempersiapkan ujian. Banyak yang dikorbankan, baik tenaga, waktu, dan materi. Tapi ternyata itu masih belum cukup. Gadis itu tetap gagal. Belum menyerah juga, dia mengikuti berbagai macam test masuk perguruan tinggi dengan jalur berbeda. Ini sudah ketujuh kalinya dia mencoba, tapi keberuntungan masih belum berpihak padanya.
Kekecewaan meliputinya, hingga suatu kali terlontar kalimat dari bibirnya, “Aku bodoh dan aku gagal, apa Tuhan memang menginginkannya?”

Kita semua pasti pernah mengalami kegagalan. Tak jarang kita merasa bahwa hidup ini sia-sia. Semakin kita berusaha mencapai ambisi kita, justru berakhir dengan kegagalan. Kita sering menyalahkan Tuhan, karena kita sudah susah payah berusaha dan tidak henti berdoa tapi pada kenyataannya Tuhan masih belum memberi jawaban. Manusiawi jika kita merasa dilupakan Tuhan. Banyak juga diantaranya yang putus asa, menyesali diri sendiri, meninggalkan saudara-saudaranya, bahkan meninggalkan Tuhan. Beban yang berat, mental yang rapuh dan iman yang tipis adalah penyebab kita berbuat demikian.

Kita sering mempertanyakan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita. Kita memang tak mampu menyelami pikiran Tuhan. Dalam Mazmur 139:17, “Dan bagiku, sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!” Firman ini begitu jelas memaparkan dengan cara apapun kita tidak akan sanggup memahami pikiran Tuhan. Menyelami pikiran Tuhan sama saja seperti menghitung bintang di langit. Namun satu hal yang harus kita percaya bahwa Tuhan bukanlah Tuhan yang gagal. Thomas Alva Edison, sudah beribu-ribu kali melakukan percobaan penelitian dan gagal tapi dia dengan berani berkata “Aku bukan gagal. Aku hanya menemukan 10,000 cara yang tidak berhasil.”  Dan faktanya sekarang Thomas Alva Edison menjadi tokoh legendaris dunia. Dalam Yeremia 29:11 Tuhan berfirman, “Bukankah Aku sendiri tahu rencana – rencanaKu bagi kamu?  Rencana-rencana itu bukan untuk mencelakakan kamu, tetapi untuk kesejahteraanmu dan untuk memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan.” 

Ketika kita merasa Tuhan tidak mempedulikan kita, justru di saat seperti itu Tuhan sedang bekerja, dak ketika sepertinya doa kita diabaikan,  ketahuilah bahwa TUHAN yang kita sembah dalam nama Yesus Kristus adalah Allah yang setia, Tuhan yang selalu mendengarkan doa-doa kita dan tidak ada satupun doa kita yang tidak Ia indahkan. Tidak ada yang sia-sia. Tetapi Tuhan memegang kedaulatan untuk menjawab doa-doa kita dalam waktu-Nya dan dalam cara-Nya yang ajaib. Jika kita harus kembali gagal, mungkin
memang itu bukanlah jalan kita, karena sesungguhnya Tuhan sudah menyediakan jalan lain yang lebih baik.

Bangkitlah, terus berusaha, tekun mencari Tuhan yakni dalam segala perkara bertanya-tanyalah akan Tuhan melalui doa dan firmanNya (1 Taw 16:11) supaya kita mengerti kehendak-Nya (Ef 5:17) dan dengan iman, percayalah bahwa Tuhan tidak pernah tidur, tanganNya tidak akan pernah diam dan berhenti bekerja. Dia sedang merenda suatu karya yang luar biasa yakni masa depan kita yang penuh dengan pengharapan dan segala rencanaNya indah pada waktunya.

Di balik kegagalan, ada rencana yang terindah yang disiapkan oleh Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar