Kita terpanggil menjadi pendoa. Haleluya

Minggu, 22 September 2013

HUBUNGAN TUGAS GEREJA YANG HOLISTIK DENGAN PERAN PEMUDA DALAM GEREJA

          Oleh:  Daido Tri Sampurno, M.Th
          (Juara Harapan-II Kategori Artikel pada Kontes Menulis Gen Muda GPI Tingkat Nasional Tahun 2013)
          A. Pendahuluan

Pemuda dan gereja adalah sesuatu yang berbeda tetapi memiliki kaitan yang sangat erat dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Gereja adalah sebuah wadah yang mendidik dan menuntun pemuda kepada tatanan hidup yang benar, dan pemuda adalah generasi penerus yang akan meneruskan perjuangan gereja di masa-masa yang akan datang. Pemuda selayaknya dan seharusnya memiliki hubungan yang sangat erat dengan gereja. Apa yang dilakukan oleh gereja, harus apa yang dilakukan oleh pemuda hendaknya saling mencerminkan dan saling mendukung. Pendidikan dan tuntunan yang diberikan gereja pada pemuda sangat mempengaruhi seperti apa gereja
di masa yang akan datang, yang menjadi pertanyaannya adalah apakah peran pemuda hanya sebatas menjadi objek didik gereja atau adakah hal yang lain, yang dapat dilakukan pemuda untuk pertumbuhan gereja, hal ini menyangkut peran pemuda terhadap gereja ? untuk menjawab pertanyaan ini penulis merasa perlu untuk membahas tugas gereja yang holistik, yaitu amanat agung yang tercatat dalam injil Matius : 


"Pergilah dan Jadikanlah segala bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" (Matius 28: 19-20). Dalam konteks ini Yesus menyatakan pernyataan ini kepada semua orang yang menyaksikan ketika Ia hendak terangkat ke surga. Sampai saat ini, pernyataan ini juga berlaku kepada setiap orang yang percaya, artinya pernyataan ini tidak di khususkan kepada hamba Tuhan saja, akan tetapi kepada setiap orang percaya termasuk para pemuda.

Dalam mewujudkan tugas gereja yang holistik, ada lima hal yang perlu diperhatikan yaitu : Marturia (bersaksi), Koinonia (persekutuan), Diakonia (melayani), Liturgia (pelayanan yang dibaktikan), Oikonomia (manajemen). Kelima hal ini adalah tugas gereja dalam mewujudkan tugas gereja yang holistik seperti apa yang telah dijelaskan diatas. Penulis bermaksud mengkaji kelima hal inidan mengaitkannya dengan peran pemuda dalam Gereja. Sehingga hal ini dapat menjadi tanggung jawab pemuda dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

           B.     Hubungan Tugas Gereja Yang Holistik dengan Peran Pemuda dalam Gereja.

          1.      Pemuda yang Marturia
Marturia artinya adalah bersaksi. Kesaksian tersebut harus dilakukan secara benar dan tepat tentang hal-hal yang pernah dilihat dan didengar: menceritakan realitas yang sebenarnya: mempercakapkan  kembali pengalaman-pengalaman dan peristiwa yang dialami. Intinya adalah kesaksian itu terkait dengan pengalaman-pengalaman pribadi bersama Kristus , serta perbuatan-perbuatan ajaib yang Kristus lakukan dengan tujuan untuk membangun jemaat.
Dalam hal ini pemuda dapat berperan untuk memberikan kesaksian hidup, yang akan membangun jemaat.

        2.      Pemuda yang Koinonia
Koinonia artinya adalah persekutuan. Persekutuan bertujuan untuk mempererat hubungan, persekutuan juga dapat menciptakan tali persaudaraan antara jemaat yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini pemuda dapat berperan aktif untuk terlibat dalam persekutuan dengan jemaat, misalnya : mengikuti ibadah-ibadah tengah minggu yang biasanya dilakukan di rumah jemaat secara bergilir.

       3.      Pemuda yang Diakonia
Diakonia artinya melayani, diakonia juga diartikan sebagai kesetiaan, kejujuran, serta tanggung jawab. Perlu disadari bahwa melayani bukan saja tugas hamba Tuhan dan majelis, serta orang-orang yang terkait dalam pelayanan. Melayani adalah tugas kita sebagai gereja spiritual yang didirikan Tuhan.Dalam konteks masa kini, berdiakonia bukan dilakukan saat
ibadah di gereja saja. Berdiakonia  juga tidak dibatasi pada bantuan materi kepada mereka yang berkekurangan saja akan tetapi lebih kompleks lagi seperti : pengobatan, panti asuhan, pendidikan, dan banyak hal lagi yang menyangkut kegiatan sosial lainnya.
Dalam hal ini pemuda sangat berperan penting untuk membantu gereja dalam merealisasikan kegiatan-kegiatan tersebut. Misalnya dengan menjadi panitia kegiatan tersebut.

       4.      Pemuda yang Liturgia
Kata “liturgia” berasal dari bahasa Yunani “leitourgia”. Secara sederhana, terjemahannya adalah “pelayanan yang dibaktikan”.  Liturgia adalah pekerjaan umum di mana dalam persekutuan dan pelayanan, ada pekerjaan yang wajib dilakukan bersama. Misalnya : kegiatan-kegiatan gotong royong dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menyangkut persekutuan dan pelayanan.

Dalam konteks masa kini Liturgia adalah panduan bagi orang percaya dalam bersaksi, bersekutu dan melayani.  Contoh nyata liturgia didalam Gereja Pentakosta Indonesia adalah buku penegak rohani . Hal ini bukanlah sebagai penyesatan, akan tetapi hanya pengertiannya saja yang menyempit. Liturgia juga dapat diartikan sebagai tata ibadah atau pembacaan ayat-ayat secara responsoria dan banyak lagi hal – hal yang dapat menggambarkan/mengartikan liturgia selagi hal itu menyangkut persekutuan dan pelayanan.

Dalam hal ini pemuda dapat berperan aktif  turut serta dan berbakti dalam kegiatan-kegiatan persekutuan dan pelayanan di gereja yang merupakan pekerjaan umum yang wajib dilakukan bersama, hal ini dapat dibatasi karena ada persekutuan dan pelayanan yang  hanya dilakukan oleh para Hamba Tuhan dan Majelis saja.

      5.      Pemuda yang Oikonomia
Oikonomia berasal dari istilah yunani yang terdiri dari dua kata: OIKOS, yang berarti rumah, dan NOMOS, yang berarti hukum (peraturan). Jika kedua kata ini digabungkan, maka secara harfiah Oikonomia berarti "pengaturan rumah tangga" (household law). Dalam perkembangannya Oikonomia ini dipahami sebagai administrasi dalam rumah tangga yang mana dengan sendirinya ada pengaturan, ada perencanaan dan ada satu tujuan (purpose). Oikonomia ini dalam tugas gereja merupakan kegiatan yang sebenarnya tidak hanya bersifat manajerial/administrasi organisasi gereja semata seperti kearsipan dll, tapi lebih pada panggilan gereja terhadap penataaan bumi di mana termasuk semua makhluk hidup di atasnya. Dalam hal ini pemuda harus mentaati peraturan – peraturan yang sudah menjadi anggaran dasar gereja dan juga pemuda dapat turut serta dalam memberikan usulan/masukan manyangkut hal-hal apa yang semestinya dikembangkan dalam gereja, yang termasuk juga dalam anggaran dasar.


C. Kesimpulan

Dari apa yang sudah dijelaskan diatas, penulis menyimpulkan bahwa pemuda dan gereja memiliki hubungan yang sangat erat, saling mendukung dan saling mencerminkan. Demikian juga dengan tugas  Gereja yang holistik, dimana pemuda juga memilki tanggung jawab dalam upaya untuk mewujudkan amanat agung Tuhan Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar