Kita terpanggil menjadi pendoa. Haleluya

Kamis, 05 September 2013

Bangkitlah Pentakostaku...

“Bangkitlah Pentakosta Ku”

(Oleh Septiyanti, Sidang Jl LIly-Pekan Baru.  Juara Harapan-II Kategori Puisi pada Kontes Menulis Gen Muda GPI Tingkat Nasional Tahun 2013)

Waktu berlalu dalam masa yang penuh harapan
Waktu berlalu dengan berjuta-juta sejarah dan hal baru dalam harapan
Waktu berlalu dengan dentingan kisah dan perjuangan
Waktu berlalu tanpa dapat dikendalikan dalam keinginan

                        Kini dan Saat ini,masih tetap dalam harapan dan doa
                        Agar semua perjuangan tertanam dalam benak senantiasa
                        Yang berdiri atas dasar iman dan keyakinan atas karunia
                        Berjuang dan yang terus berjuang dengan penuh sukacita

“Pentakosta”,
Itu nama yang ku ingat dalam harapan dan doa
Doa ku atas Gereja yang diutus terus maju dalam karunia Roh Kudus dengan sukacita
Meski banyak tantangan yang dihadapi,kesulitan yang ditemui dan air mata
Namun,dengan keyakinan yang pasti ada firman menjadi dasar bertumbuh,iman sebagai dasar bertahan dan harapan dalam doa

                        
Ya,saat-saat sulit akan terus datang
                        Menghampiri Gereja utusan yang berjuang dengan terang
                        Tapi,jangan pernah bimbang
                        Karena waktu sulit itu akan berganti dengan sukacita yang kian benderang
Pentakosta ku,
Pentakosta ku,
“Bangkitlah Pentakosta Ku!!”
Menjadi Gereja yang utuh bagi Rajaku

Apa yang bisa kulakukan,sebagai seorang muda untuk Gereja-MU
Doa,ya bagi Gereja Allah ku ……
Bagi Gereja ku dan Gereja mu
Bapa,ini doa ku bagi Gereja-MU

Bapa,ampuni Gereja-Mu
Jika kami lalai saat melangkah dalam Firman-MU,
jika kami sering ragu
Jika masih banyak mulut yang menggerutu mengikuti ajaran Firman-MU
                        Bapa,ku mohon kepada-Mu atas Gereja-MU
                        Teguhkanlah dan kuatkanlah Gereja-MU
                        Yaitu,”Gereja Pentakosta Indonesia”ku
                        Bimbinglah hingga ke negri yang akan kami tuju

Menjadi Gereja yang setia dan berdiri atas Firman-MU
Dan biarlah kami mengingat setiap Firman-MU dan melakukannya,yaitu…
“Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam bait ALLAH”
(Kis 2:46a)
Biar ini menjadi kerinduan dalam hidup Gereja MU
Dalam hati setiap Jemaat MU

                        Ya,Jelas perkataan ini kutuliskan
                        Dalam secarik kertas yang menyampaikan ingin dan harapan
                        Tidak akan ada ketakutan
                        Dan tidak akan ada perpecahan

“Tidak,tidak,dan tidak”
Kata “Tidak”untuk semua yang menolak
“Ya,ya,dan ya”
Kata “Ya”untuk semua yang menerima
                        Pentakosta ku,
                        Pentakosta ku,
                        Pentakosta ku,
                        “Bangkitlah Pentakosta Ku!!”
Diusia yang ke 70 tahun,
Harapan akan terus ada dan Firman akan menuntun
 “karena oleh AKU (hikmat) umur mu di perpanjang dan tahun-tahun hidup mu ”
(Amsal 9 :11)

Menjadi Gereja yang bertumbuh bagi kemuliaan
Bagi DIA yang ditinggikan
Sekali lagi kusampaikan,ini adalah Harapan
Teruslah berjuang dalam Firman,iman dan perbuatan bagi Gereja utusan Tuhan

Gereja Pentakosta Indonesia”yang ku banggakan
Satu Ucapan dengan berjuta-juta doa dari Gereja-gereja satu tubuh kristus yang diselamatkan

            “SELAMAT ULANG TAHUN GEREJA PENTAKOSTA INDONESIA KU”

2 komentar:

  1. Puisinya bagus.
    Penggunaan diksinya saja yang sedikit kurang sehingga larik demi lariknya menjadi seperti cerita.
    Saya cukup senang membaca puisi saudari Septiyanti. Teruslah berkarya...
    HALELUYA

    BalasHapus
  2. Selamat ya.....
    Maju terus

    Hari esok pasti Lebih baik lagi

    BalasHapus